SUMENEP – Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur meluncurkan kurikulum kaderisasi sekaligus pelantikan.
Pelantikan ini sekaligus launching kurikulum kaderisasi dan diskusi publik dengan mengusung tema ‘PMII sebagai kontrol Sumber Daya Alam (SDA) di Kabupaten Sumenep.
Pelantikan ini dikemas dengan dialog interaktif bersama anggota DPRD Kabupaten Sumenep Irwan Ahad, 26 September 2021 di Gedung Pertemuan Korpri.
Hal yang unik dalam pelantikan kali ini PC PMII Sumenep meluncurkan kurikulum kaderisasi sebagai pedoman pengkaderan ditngkatan Komisariat dan rayon.
Ketua PC PMII Sumenep Qudsiyanto mengatakan bahwa, alasan peluncuran kurikulum kaderisasi sebagai bentuk untuk memperkuat kualitas kader.
“Proses pembuatan kurikulum modul kaderisasi oleh tim kaderisasi selama 4 bulan,” kata Qudsi saat memberikan sambutan.
Kurikulum kaderisasi tentu telah melalui kajian menyusaikan dengan perkembangan era.
“Jika nanti ada perubahan karena menyusaikan dengan perkembangan zaman silahkan kepada pengurus setelahnya karena disusun tidak absurd,” tuturnya
PC PMII Sumenep pada priode kali ini akan konsen mengawal isu-isu Sumber Daya Alam (SDA) di Kabupaten Sumenep.
“Kami akan mengawal isu lingkungan hidup dan SDA karena Sumenep kaya akan potensi itu,” ungkapnya.
Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Abdul Ghoni mengatakan, sebagai aktivis harus mampu mempunyai analisis secara akademis.
“Tentu kader PMII Sumenep betul menganalisa yang menjadi kawalan para sahabat-sahabat,” tegasnya
Disisi lain, Abd Ghoni mengingatkan bawah PMII adalah anak dari Nahdlatul Ulama (NU) yang mempunyai tugas untuk berdakwah di Kampus-kampus.
“PMII merupakan anak dari Nahdlatul Ulama menjadi agen dakwah di Kampus-kampus,”
Maka, jika tidak mengopeni PMII sama halnya dengan tidak mengopeni Nahdlatul Ulama. “Maka haram hukumnya tidak mengopeni PMII,” pungkasnya.
