Input dan Output Ramadhan yang Wajib Muslim Raih

Ramadhan adalah bulan penuh makna dan keistimewaan, bahkan bulan ini menempati jajaran tertinggi dari bulan utama dalam beberapa semua bulan.

Hal yang penting untuk diketahui oleh semua kaum muslim adalah bahwa perintah puasa ini juga menjadi alasan penting yang wajib untuk diketahui, apalagi Allah Ta’ala dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengkhususkannya dengan beragam keistimewaan dan memerintahkan seluruh umat muslim dalam meraih syarafaat dan rahmat dengan cara melakukan kewajiban puasa selama satu bulan.

Bacaan Lainnya

Pada aspek lainnya Ramadhan merupakan salah satu momentum terbaik bagi semua umat islam untuk bisa memperbaiki dan merestart lebih baik lagi upaya pembenahan diri. Serta paling merupakan tempat dan waktu terbaik bagi umat muslim mulai dari individual hingga dalam bentuk kelompok, untuk melakukan upaya-upaya terbaik dalam bentuk penempaan, perbaikan dan perubahan diri serta kehidupan sebagai perwujudaan muslim yang semakin muttaqin.

Dengan mencapai level muttaqin yang lebih tinggi tersebut maka besar kemungkinan kaum muslimin akan memiliki bekal yag kuat untuk berkemban menjadi lebih menuju ridho ilahi.

Akan tetapi aspek yang juga wajib menjadi perhatian adalah kualitas dan proses pembenahan tersebut, artinya semua umat muslim secara tidak sadar wajib melakukan input secara maksimal untuk mendapatkan output dengan kualitas terbaik. Kewajiban tersebut secara tidak langsung menjadi pertimbangan untuk menbuat ramadhan sebagai momentum terbaik bagi seluruh kaum muslimin, khususnya untuk menumbuhkan gairah serta dampak potensial keislaman yang menyeluruh.

Kualitas input diri ini terjadi dengan pola pengembangan pertahanan diri dari segala jenis godaan dan tantangan baik yang nyata hingga yang fana selama bulan ramadhan berlangsung. Semua tantangan tersebut memang akan menjadi salah satu tempat input diri menjadi lebih baik.

Setelah berhasil melakukan sepenuh hati sepanjang bulan ramadhan dengan kualitas input tersebut maka wajib juga setiap muslim mengukur sejauh mana output yang wajib dihasilkan. Hal ini menjadi point penting bagi semua muslimin agar mampu melihat tolak ukur dari kualitas diri selama bulan ramadhan. Output yang setidaknya wajib untuk didapatkan ialah kualitas diri wajib menjadi pribadi konsisten dalam segala aspek ibadah, muamalah, hingga akhlak. Semua kualitas tersebut selanjutnya akan menjadi satu kesatuan penting untuk memberikan dampak terbaik berupa muslim yang kokoh dan mampu menjalankan semua hasil tersebut bahkan setalah ramadhan usai.

Apabila muslim belum mampu konsisten dalam semua hal yang bersifat ibadah dan akhlak ketika bulan ramadhan usai maka output yang ditargetkan belum sepenuhnya diraih maksimal. Oleh sebab itu alangkah baiknya seorang muslim wajib seimbang dalam menselaraskan kualitas diri baik selama ramadhan dan sesudah ramadhan, sehingga ramadhan tidak hanya mampu menjadi formalitas ibadah tahunan belaka, akan tetapi benar-benar mampu menjadi waktu yang tepat untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik.

Penulis : Muhammad Nafis

Santri Milenial Madura.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.