Puskesmas Gapura Dikeluhkan Masyarakat Setempat

SUMENEP – Pelayanan Puskesmas Gapura, Kabupaten Sumenep dikeluhkan oleh pasiennya. Pasalnya Selama 24 Jam tidak ada dokter yang bergegas untuk menangani.

Kejadian tersebut menimpa warga Gapura keluarga Achmad Wasil pada Rabu 14 September 2022.

Wasil bercerita, bibiknya tengah sesak nafas dan langsung dibawa ke Puskesma Gapura guna mendapat pertolongan cepat. Bibik wasil tiba di Puskesmas Gapura sekitar pukul 16:45 Wib. Kala itu, bibik Wasil langsung diinfus oleh perawat.

Kemudian pada malam hari, kondisi bibik Wasil semakin parah bahkan tidak bisa tidur. Alhasil wasil meminta perawat untuk mengecek bibiknya. “Perawatnya malah meminta lampu dimatikan bukan dicek atau lapor dokter,” ujarnya.

Kemudian pada pagi hari sekitar pukul 09:00 wib, Wasil mendatangi dokter yang bertugas di sana. Bibik Wasil hanya diperiksa tanpa ada penanganan lebih lanjut. “Hanya diperiksa dan obatnya tidak berganti sewaktu awal masuk,” kata Wasil.

Wasil mengaku kesal lantaran penanganan pihak Puskesmas tidak membuahkan perkembangan lebih baik terhadap bibiknya.

“Sore saya kembali menghampiri perawar menanyakan keseriusan Puskesmas. Akhirnya setelah itu baru diberi oksigen dan kateter,” terang wasil.

Wasil mengaku, ia sudah tidak tahan dengan pelayanan Puskesmas Gapura. Bibiknya pun diputuskan untuk dirujuk ke RSUD Moh Anwar Sumenep.

Pada saat yang sama, dokter yang tengah bertugas langsung menyarankan Wasil untuk membawa bibiknya ke dokter spesialis jantung.

“Ketika sudah siap pulang, tidak satu perawatpun yang membantu, saya sendiri yang mendatangi perawatnya untuk menyiapkan kursi roda,” katanya.

Wasil menegaskan, Puskesmas Gapura harus segera mendapat teguran dan evaluasi dari dinas terkait.

“Bukan hanya soal perawatan, kebersihan ruangan mulai dari kamar mandi hingga tumpukan sampah, itu tidak mencerminkan tempat kesehatan sama sekali,” pungkasnya. 

Semenatar Kepala Puskesmas Gapura menjelaskan, kala itu ia tidak mengetahui detai kejadianya. “Waktu saya tidak di kantor, saya hanya mendapat laporan kalau raung pasien penuh. Saya bilang kalau penuh minta pasien baru untuk dirujuk ke Puskesmas lain,” terangnya kepada Santrinews lewat sambungan telpon, Jumat 16 September 2022.

“Maaf saya ini masih dalam perjalanan, saya belum tahu betul kejadian itu,” pungkasnya. (ari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.