SUMENEP – Cara jurnalis Sumenep untuk tetap mempertahankan permainan tradisional di kalangan anak-anak dengan menggelar lomba lato-lato yang saat ini tengah viral.
Dengan tujuan untuk mengurangi anak-anak main gadget.
Bertajuk lomba Lato-Lato, awak media di Sumenep ini mengajak puluhan anak kecil ikut serta didalamnya.
Terselenggaranya mendapat apresiasi dari Budayawan Sumenep Ibnu Hajar, serta meminta Dinas terkait ikut mendukung program yang dicanangkan oleh para jurnalis soal membangkitkan kembali permainan tradisonal.
“Dinas terkait menurut Ibnu harus ambil bagian dalam kampanye mainan tradisional. Harusnya ada even khusus yang dikemas pemerintah untuk menjadi wahana dalam bermain permainan tradisional,” kata Ibnu Hajar sekaligus wartawan senior di Sumenep.
Kegiatan Pekan Olahraga Tradisional yang digagas para jurnalis, kata Ibnu Hajar, mestinya mendapat dukungan penuh dari pemangku kebijakan dalam hal ini dinas terkait.
“Saya sangat apresiasi kepada para jurnalis Sumenep dengan adanya kegiatan semacam ini,” tegansya.
Selain itu, politisi PKB Herman Dali Kusuma, sangat mendukung penuh kegiatan lomba lato-lato serta menghidupkan kembali permainan tradisional yang saat ini tengah diserbu dengan adanya Gadget.
“Sangat bagus. Biar generasi muda sekarang tahu. Ini lho mainan tradisional kakek dan neneknya dulu. Mainan sederhana. Dulu belum ada handphone dan media sosial,” kata Herman Dali Kusuma,
Dalam lomba Lato-Lato ini, dipilih juara dari berbagai kelas lomba. Panitia menyediakan hadiah bagi peserta anak dan jurnalis terhandal bermain Lato-Lato.
“Insyaallah akan digelar di momen mendatang. Jurnalis Sumenep akan terus kampanyekan mainan tradisional di masyarakat,” kata Didik Setia Budi panitia lomba Lato-Lato.
Acara lomba lato-Lato ini didukung berbagai pihak, diantaranya: Bupati Sumenep Achmad Fauzi, Herman Dali Kusuma, Nurfitriana Busyro Karim, Muhammad Muhri, batik Cantheng Koning, DKPP Sumenep, dan Bank BPRS Bhakti Sumekar. (rus)