PDIP: Berkah Doa Selalu Datang dari NU

SUMENEP – Wakil Ketua bidang ideologi dan kaderisasi DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sumenep Darul Hasyim Fath mengatakan, sejak awal PDI Perjuangan selalu berseiring dengan Nahdlatul Ulama (NU) dalam membangun dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.

“Secara historis, NU adalah entitas seiring sebagai kontributor bersama (PDIP) berdirinya Republik ini,” kata Darul Hasyim, saat ditemui di kantor DPRD Sumenep, Jumat 3 Januari 2020.

Bacaan Lainnya

Sejak Indonesia berdiri dan merdeka, NU dan PDI Perjuangan yang nasionalis selalu sejalan. Persahabatan berseiring keduanya berakar dari Bung Karno, pendiri Partai Nasional Indonesia (PNI) sekaligus Proklamator RI. PNI –cikal bakal PDI Perjuangan—didirikan Bung Karno pada 4 Juli 1927.

Indonesia merdeka diraih karena adanya persahabatan erat antara kaum santri dan nasionalis.

“NU teman seiring membangun republik ini. Itu fakta histori yang tidak pernah bisa dielakkan,” kata Darul yang juga Ketua Komisi I DPRD Sumenep.

Menurut Darul, agenda politik kebangsaan dan karakyatan PDI Perjuangan tak pernah berubah. Bila pun berubah, itu kurang-lebih hanya suasananya saja.

“Kalau berubah, itu hanya penafsir saja. Berkah dan doa selalu datang dari kawan-kawan NU,” tegasnya.

Politisi muda asal Pulau Masalembu ini menambahkan, partai politik yang paling mudah diasosiasikan dengan politik kebudayaan adalah PDI Perjuangan.

“Yang punya manifesto sejarah, bahwa berkebudayaan adalah jalan politiknya PDIP Perjuangan,” pungkasnya. (ari/onk)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

1 Komentar