Surabaya – Takmir Masjid Al Muhajirin Asrama Transito menggelar peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1442 H di masjid Al Muhajirin Asrama Transito Perumdin Transmigrasi Margorejo Surabaya, Kamis, 11 Maret 2021.
Mengambil tema “Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW: Implementasi Nilai-Nilai Sholat Dalam Kehidupan sehari-hari”. Takmir Masjid Al Muhajirin menghadirkan penceramah, Ustadz Rijal Mumazziq, rektor Institut Agama Islam Al-Falah As-Sunniyyah (INAIFAS) Kencong Jember.
Acara yang dimulai dari pukul19.00-21.00 WIB ini dihadiri ratusan jamaah dari warga sekitar Masjid, kegiatan peringatan Isra Mi’raj ini diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat mengingat masih berada pada situasi pandemi,.
Dalam sambutannya ketua takmir masjid Al Muhajirin Musaffa’ Safril mengajak para jamaah menumbuhkan sikap empati dan solidaritas. Kepekaan terhadap musibah (sense of crisis) juga harus tumbuh dengan saling membantu, menolong, dan bekerja sama.
“Kita harus saling membantu mengatasi musibah dengan penuh tanggung jawab. Musibah ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Musaffa’.
Melalu peringatan Isra Mi’raj, Ketua takmir juga mengajak para jamaah mendukung kebijakan pemerintah menghadapi pandemi COVID-19. Hikmah Isra Mi’raj 2021 diharapkan dapat memberikan pesan agama kepada masyarakat dengan narasi yang positif dan edukatif.
Ustadz Rijal Mumazziq, dalam ceramahnya menyampaikan, hikmah memperingati Isra Mi’raj adalah anjuran mengimplementasikan nilai-nilai ibadah sholat dalam kehidupan sehari-hari. Ibadah sholat menempati posisi sangat utama dalam ajaran Islam.
Dalam hadits, sholat diibaratkan sebagai tiang agama yang dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Sholat juga dapat mendidik seorang muslim menjadi pribadi yang bersih, jujur, sabar dan disiplin. Nilai-nilai dalam sholat bisa menjadi inspirasi menghadapi pandemi COVID-19.
“Monggo kita jadikan nilai-nilai ajaran sholat sebagai bekal untuk menanggulangi wabah virus Corona. Sholat melatih kita untuk sabar dan disiplin dalam melakukan kampanye dan edukasi pencegahan yang dapat menghambat penularan COVID-19 di masyarakat,” kata Rijal Mumazziq.
Isra Mi’raj merupakan perjalanan spiritual malam hari Nabi Muhammad SAW sekian abad lalu yang fantastik dan dramatik. Melalui dua etape perjalanan, yaitu dari Masjidil haram di Mekkah menuju Masjidil Aqsa di Palestina dan kedua, adalah etape dari Masjidil Aqsa lalu rasul melanjutkan ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh.
Ustaz Rijal Mumazziq menyebutkan Di langit ketujuh, Nabi Muhammad menjadi imam salat pertama kali, nabi-nabi terdahulu pun menjadi para makmunya. Setelahnya, barulah rasul pergi sendiri ke sidratul muntaha. Disinilah beliau menerima wahyu langsung dari Allah tentang perintah mengerjakan ibadah salat lima waktu.
“Orang yang tidak mau shalat, berarti telah memalukan Nabi Muhammad,” kata Ustaz Rijal.
Ditambahkan ibadah salat adalah satu-satunya ibadah langsung dengan Allah. Dimana, saat itulah manusia selaku hamba benar-benar melakukan komunikasi langsung dengan-Nya.
“Kata nabi, jika kamu tidak bisa melihat Allah ketika salat. Maka, yakinlah Allah melihatmu ketika salat. Jika kita ingin terus meyakini dan takut kepada Allah, khusyuklah ketika salat. Kita yakin, akan mampu memi’rajkan diri,” ungkap Ustaj Rijal dihadapan para jamaah.
Diakhir ceramahnya Ustadz Rijal Mumazziq juga menyampaikan bahwa sholat berjamaah dapat membangun ikatan keluarga yang sakinah dan berkualitas.
“Dengan sholat berjamaah, kita tidak saja mendapatkan jaminan kehidupan dari Pencipta, tetapi juga mampu membangun hubungan ruh dengan pasangan serta keluarga, sehingga ikatan pernikahan kita tidak terbatas oleh jasad saja tetapi juga diwarnai oleh kecintaan ruhani yang kemudian menciptakan bangunan keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah, sehingga anak anak kita tumbuh menjadi anak anak yang berkualitas,” pungkas Rijal Mumazziq. (red)
