Mantan Ketua IPNU Ikut Berebut Rekom PKB pada Pilkada Sumenep 2020

SAJAHA: Ahcmad Yunus, tiga dari kiri (pakai kacamata tanpa kopyah) tampak sumringah bersama 7 Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan diusung DPC PKB pada Pilkada Sumenep 2020 ,mendatang saat acara penandatanganan Pakta Integritas (santrinews.com/bahri)

SUMENEP – Achmad Yunus, salah satu Bakal Calon Wakil Bupati yang sedang berebut rekomandasi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumenep tahun 2020 mendatang.

Penandatanganan dan ikrar pembacaan Pakta Integritas yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Sumenep juga sudah selesai diikuti oleh Yunus pada Ahad, 29 Desember 2019 di Hotel C1, Jl Sultan Abdurahman Kolor, Sumenep.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya diketahui ada 7 nama yang hadir dalam penandatanganan Pakta Integritas tersebut. Di antara mereka, KH Unais Ali Hisyam, Hj Nyai Nurfitriana Busyro, Nur Faizin, Fattah Jazin, KH Salahuddin Warist, Donny M. Siradj dan Achmad Yunus.

Yunus mengatakan, semua Bakal Calon yang terdafkar ke DPC PKB memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan rekomendasi dari DPP PKB. “Sekarang tinggal bagaimana bisa menembus DPP untuk dapat rekom itu,” ujarnya kepada Santrinews.com penuh optimis.

Menurut Yunus, PKB merupakan partai orang Nahdliyin sedangkan dirinya sendiri ke-nahdliyin-annya tidak diragukan karena Ia mengatakan sejak remaja sudah jadi kader NU.

Selain hal tersebut, Lanjut Yunus, Bapaknya, KH Turmidzi Adfa merupakan kader NU tulen sekaligus Tim Sembilan yang merumuskan pembentukan PKB di Sumenep. “Orangtua saya bahkan tokoh yang pertama membentuk PKB,” ujarnya.

Atas dasar itu Yunus memilih hanya mendaftar melalui PKB, Ia menegaskan memiliki kedekatan historis dan geneologi dengan NU dan PKB lahir dari rahim NU

Pada tahun 1995, Yunus juga mengaku menjadi kader Ikatan Pejar Nahdlatul Ulama (IPNU) Banom NU bagi pelajar. Kemudian pada tahun 1999, imbuh Yunus, dia menjadi ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU Kecamatan Kota.

“Jadi secara geneologi ke-nahdliyinan saya tidak perlu diragukan lagi,” ujarnya saat sambutan dalam acara Penandatangan Pakta Integritas An-Nahdliyah.

Meski merupakan Kader IPNU, Yunus menegaskan tidak mau melibatkan atau menggoda kader-kader IPNU untuk ikut lebur dalam kontestasi politik 2020. “IPNU harus dijaga netralitasnya, saya tidak mau IPNU diotak-atik oleh kepentingan politik” lugasnya.

Pada waktu yang berbeda, Yunus juga sempat mengatakan kepada Santrinews.com bahwa Ia berkomitmen untuk membangun Sumenep lebih maju dengan mengoptimalkan potensi kepemudaan.

“Meskipun saya tidak jadi pejabat (Wakil Bupati),” tegas Yunus saat dikonfirmasi Santrinews.com selesai penutupan Sumenep Festival (Sumfest) 2019 di gedung pertunjukan Gotong Royong , 23 Nopember 2019 yang lalu.

Ke depan, lanjut Yunus, IPNU harus terlibat dalam kegiatan kepemudaan seperti Sumfets 201 yang dia gagasan sebagai wadah untuk menyalurkan potemsi kaum muda.

Bagaimanapun, imbuh Yunus, kader-kader IPNU harus bisa ambil peran dalam agenda-agenda kepemudaan dan keterpelajaran. “Sumenep sebagai bumi nahdliyin ini, harus digerakkan oleh orang-orang nahdliyin terutama kader IPNU,” pungkasnya. (ari)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.