Gagal Paham Wisatawan Menikmati Pulau Oksigen Sumenep

Mobil wisatawan macet dibantu warga Pulau Giliiyang. (Santrinews.com/bahri)

SUMENEP – Wisatawan yang datang ke Pulau Oksigen -kepulauan Giliiyang Sumenep- disinyalir salah paham dalam menikmati wisata kesehatan tersebut.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep dari Fraksi Partai Demokrat Daerah wilaya kerja Daerah Pemilihan (Dapil) 5 Masdawi mengatakan, Wisatawan ketika ke Giliiyang biasa minta antar ke titik oksigen. Padahal, katanya, hal itu dinilai tidak benar.

Bacaan Lainnya

“Di sini itu tidak ada yang titik oksigen,” katanya kepada Santrinews pada Jumat, Sabtu 20 Maret 2021 di pelabuhan Giliiyang.

Anggota Dewan asli pulau Giliiyang ini menjelaskan, ada delapan titik yang biasa dikunjungi wisatawan karena dianggap sebagai titik endapan. Empat titik di Desa Bandaas dan 4 titik di Desa Bancamara.

“Sebenarnya kandungan oksigen terbaik di sini tidak terbagi seperti itu. Delapan titik merupakan pos atau tempat peneliti ketika meneliti oksigen di sini,” jelasnya.

Menurutnya, selama ini wisatawan atau publik banyak salah paham. Ia menilai, publik memahami oksigen di Giliiyang terbagi di beberapa titik. “Itu salah, seluruh wilayah Pulau Giliiyang kandungan oksigennya sama,” ujarnya.

Masdawi menyayangkan para wisatawan yang datang ke tanah kelahirannya tersebut hanya untuk muter-muter mengelilingi pulau memakai motor. Hal itu, kata Masdawi, cara yang salah untuk menikmati kandungan oksigen di Giliiyang.

“Yang benar itu, wisatawan datang ke sini dan menginap di Home Stay (rumah penduduk), baru bisa menikmati oksigen terbaik ini. Bukan muter seharian terus pulang, kalau begitu iya tidak akan bisa menikmati oksigen yang ada hanya rasa lelah,” ulasnya.

Ia menegaskan, kandungan oksigen terbaik karena ada pusaran angin yang baik di atas pulau berpenduduk hanya sekitar delapan ribu jiwa ini.

“Jadi pemahaman tentang pulau oksigen ini harus diluruskan, biar wisatawan bisa menikmati dan tidak rugi,” pungkasnya.

Pada 2001 Balai Besar Teknis Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Jawa Timur telah meneliti kadar oksigen di kepeluaan Giliiyang.

Penelitian itu mencatat, kadar oksigen di Pulau Giliiyang rata-rata 24,5 – 38,7 persen. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh tim pusat pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim LAPAN pada akhir 2006 lalu. Hasil penelitiannya tidak jauh beda dengan peneliti sebelumnya.

Kabupaten Sumenep mulai menggarap Giliiyang menjadi destinasi wisata alam sejak 2013. (ari)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.