SUMENEP – Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sumenep Moh Iksan berjanji segera tangani Maimunah, seorang nenek berusia 90 tahun yang hidup sebatang kara.
Iksan mengaku sudah membahas soal keberadaan nenek Maimunah sejak ramai diberitakan media.
Bahkan, kata Iksan, Dinsos Sumenep sudah pernah berusaha membantu nenek Maimunah. “Tapi dia tidak mau,” kata Iksan saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa, 10 Maret 2020.
Maimunah tinggal seorang diri di rumahnya di Desa Pajagalan Jl Asoka Sumenep. Sejak 3 tahun lalu ia lumpuh. Tak ada keluarga yang merawat. Hanya nenek Halimah, tetangga nenek Maimunah yang rutin merawat masa tua nenek renta itu.
Iksan mengaku tidak begitu tahu terkait penanganan Dinsos Sumenep terhadap nenek Maimunah. “Saya baru 2 bulan (jadi Kepala Dinsos). Jadi kalau yang sebelum-sebelumnya saya tidak tahu,” ujarnya.
Untuk memastikan hal itu, Iksan memanggil Kepala Bidang Rehabilitas Sosial, Fajarisman untuk memberi keterangan terkait penanganan yang pernah dilakukan Dinsos Sumenep.
Fajarisman membenarkan bahwa pihaknya memang sudah pernah membantu nenek Maimunah namun tidak mau. “Dia (Maimunah) bilangnya hanya cukup Allah,” jelasnya.
“Pernah beliau juga mau dibawa ke rumah sakit tapi dia tetap menolak,” sambungnya.
Baca: Dinsos Sumenep Alokasikan Bantuan Rp5 Miliar untuk Pesantren, Masjid dan Mushalla
Fajarisman menegaskan, Dinsos Sumenep segera bentuk Asisten Lanjut Usia (Aslut) untuk membantu keseharian nenek Maimunah.
Orang yang akan dijadikan Aslut nenek Maimunah tidak lain adalah nenek Halimah yang selama ini rutin merawat nenek Maimunah.
Aslut tersebut akan diberi bantuan Rp 250 ribu setiap bulan untuk kebutuhan nenek Maimunah. “Itu sudah akan dianggarkan selama 1 tahun, dan sudah teragenda,” pungkasnya. (ari)
