Bupati Trenggalek Ditemani Istri Saat Vaksinasi Covid-19

TRENGGALEK– Mendapatkan vaksinasi Covid 19 pertama kali, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin tandai dimulainya vaksinasi Covid 19 di Kabupaten Trenggalek.

Dalam proses vaksinasi ini, Mochamad Nur Arifin di dampingi istri Novita Hardini Mochamad Vaksinasi dilaksanakan di Pendopo Manggala Praja Nugraha Trenggalek, Jum’at 30 Januari 2021.

Bacaan Lainnya

Turut dilakukan vaksinasi juga jajaran Forkopimda Trenggalek, serta sejumlah tokoh masyarakat dan relawan. Setelah pencanangan ini selajutnya di lakukan vaksinasi untuk tenaga kesehatan di seluruh puskesmas yang ada.

Kepala Dinas Kesehatan Saeroni dalam kegiatan ini menyebutkan Vaksin Covid yang divaksinkan ini merupakan virus yang sudah mati dan telah mendapatkan sertifikat halal dan lulus uji darurat BPPOM.

“Hari ini dilakukan vaksinasi Covid 19 di Kabupaten Trenggalek yang diikuti oleh seluruh faskes yang ada di Kabupaten Trenggalek yang melaksanakan vaksinasi kepada seluruh tenaga kesehatan,” ujarnya.

Sedangkan sasaran di pagi ini Forkopimda mulai dari Bapak Bupati, Kapolres, Dandim, Kajari, Ketua Pengadilan Negeri, Ketua DPRD dan beberapa yang lain, Kemudian ada beberapa tokoh masyarakat, Ketua ANSOR Trenggalek, PP Muhamadiyah dan perwakilan Jamaat Agama Kristen, jelasnya.

“Satu lagi ada juga perwakilan dari abang tukang becak yang mewakili masyarakat,” tuturnya.

Dijelaskan oleh Kadinkes ini, alur vaksinasi dimulai dari pendaftaran di meja 1, kemudian skrining di meja 2 dan proses vaksinasi di meja 3 dan selanjutnya pencatatan di meja 4.

Ditargetkan sebanyak 2.759 sasaran (sesuai data dari Provinsi Jatim) dan setiap orang akan divaksin 2 kali (2 dosis) dengan jeda waktu 14 hari.

Mochamad Nur Arifin Bupati Trenggalek menuturkan bawasannya tidak mudah untuk membentuk kekebalan kolektif karena proses vaksinasi ini membutuhkan waktu kurang lebih satu tahun.

“Saya menghimbau kepada masyarakat untuk tetap berdisiplin mematuhi protokol kesehatan,” kata Nur Arifin

Mungkin diawal Covid Trenggalek bisa melakukan pembatasan karena di Trenggalek belum ada tranmisi lokal. Semua kasus dibawa di luar sehingga bisa diantisipasi dengan melakukan pembatasan.

Menurut Gus Ipin, kondisinya sudah berbeda, sudah ada tranmisi lokal. “Terus tranmisi rate kita juga cukup tinggi, artinya 1 orang positif punya kecenderungan menulari 2 orang yang lain,” jelas pemimpin muda ini.

Dengan adanya tranmisi lokal tentunya tidak bisa dilakukan pembatasan wilayah. Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah kedisiplinan wilayah. Diharapkan oleh pemimpin muda ini semua elemen masyarakat mau mendukung hal ini dengan menerapkan 3 M.

Mochamad Nur Arifin mengatakan Vaksin Covid ini aman dan telah lolos uji BPOM dan telah mendapatkan sertifikat halal MUI. “Tidak benar berita-berita hoax yang beredar. Setelah divaksin saya tidak merasakan apa-apa,” pungkasnya.(rus

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.