Anggota Polres Sumenep Diduga Pukul Putra Kiai Kharismatik

Suasana Posko penanganan Covid-19 di perbatasan Sumenep-Pamekasan pada 28 Maret 2020 (santrinews.com/mahrus)

SUMENEP – Salah satu anggota Polres Sumenep diduga telah melakukan tindak kekerasan pemukulan kepada Relawan Gusdurian Peduli Covid-19 Sumenep Faiqul Khair. Pemukulan terjadi di Posko PAM Covid-19 di perbatasan Kota Sumenep-Pamekasan pada 18 April 2020.

Ketua Umum Gusdurian Peduli A’ak Abdullah Al-Kuddus melihat kejadian itu. Ia langsung melayayangkan tuntutan kepada Polres Sumenep.

Bacaan Lainnya

A’ak bercerita, Relawan Gusdurian Peduli Sumenep waktu itu tengah memberikan bantuan sosial untuk penangangan wabah Covid-19.

Usai memberikan bantuan, Faiqul Khair –akrab disapa Ra Faiq– guna kepentingan dokumentasi kegiatan Relawan Gusdurian Sumenep mengambil gambar di area posko itu.

Tak lama selang pengambilan gambar, tiba-tiba Ra Faiq mendapat tindak kekerasan dari anggota Polres Sumenep tanpa alasan yang jelas.

Kapolres Sumenep AKBP Deddy Supriadi membantah peristiwa pemukulan tersebut.

AKBP Deddy menjelaskan, anak buahnya itu hanya sekedar bertanya dan meminta keterangan dasar pemotretan yang dilakukan oleh Ra Faiq.

“Petugas kami sedang melakukan pergantian tugas, sedang istirahat. Setelah terbangun (anggota) itu melihat seseorang yang sedang memotret, dia (anggota) menegur dan bertanya maksud melakukan pemfotoan,” jelasnya.

AKBP Deddy secara terbuka mengimbau masyarakat dalam penanganan Covid-19 adalah dengan memberikan koreksi bukan mempublis kelemahan yang ada.

Ia menegaskan, memotret pergantian tugas aparat kepolisian memang tidak diperbolehkan. “Namun alasan yang diberikan orang itu (Ra Faiq) sebagai dokumentasi untuk ditunjukkan kepada masyarakat bagaimana lelahnya polisi yang bertugas di perbatasan,” jelasnya.

Muhammad Ramli salah satu saksi kejadian mengatakan, tindakan yang dilakukan oleh petugas itu tidak seperti yang diceritakan oleh AKBP Deddy. “Kebetulan waktu kejadian saya satu meja sama korban,” terangnya.

“Justru yang dilakukan (pelaku) langsung memukul dengan senternya tepat di dahi Ra Faiq,” sambungnya.

Ramli memprotes pernyataan AKBP Deddy Supriadi yang dinilai tidak sesuai fakta lapangan.

Menurut Ramli, Kaolres Sumenep sebelum memberikan keterangan terlebih dahulu harus melalukan mediasi dengan kedua belah pihak, yakni antara korban dan pelaku

“Saya rasa Kapolres Sumenep adalah pemimpin bijak, jadi masalah ini harus diselesaikan dengan bijaksana, bukan memberikan keterangan secara sepihak,” pungkasnya.

Faiqul Khair atau Ra Faiq adalah pengurus Kwarcab Pramuka Sumenep Bidang Lingkungan Hidup dan Kordinator Gusdurian Peduli Sumenep. Ia merupakan salah satu putra kiai kesohor di Kabupaten Sumenep. (ari)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.